Selasa, 15 Maret 2016

Takdir Terigu

Tangerang terasa terik, Tati termenung tentang takdir terigunya. Tiba tiba tukang toge teriak "togeee togeeee togeee", Tati tegur tukang toge, tukang toge terpanggil tersenang terharap togenya terbeli.
Tuk.. Tuk.. Tuk.. Tapi, Tati terhenti, tiba-tiba tukang tempe tiba. Tempeee tempeee teriaknya terkeras, tak terima Tati tak tengok togenya tukang toge pun teriak, "togeee togeee togeeee".
Tukang tempe tau tukang toge teriak, tukang togepun tau tukang tempe teriak.
Togeeee...
Tempeee...
Togeeee..
Tempeeeeeee...
Terjadilah teriakan terdahsyat, teka-teki teriakan tetap tabu. Tati takut tapi takjub tentang takdir terigunya. Tawa takkan terasa tanpa tangis, terigu takkan tersaji tanpa tempe. Tati tersadar tempe tepung takkan terkalahkan telezat terenak. Tukang tempe terpilih, tampaknya tukang toge terlanjur tersakiti. Tukang toge tergesa, "to...gee....", teriaknya tegar.
Tamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar